JAKARTA – YouTube dikabarkan sedang menguji tombol baru pada aplikasi selulernya untuk platform Android. Tombol tersebut dikatakan mampu memutar video secara acak ketika pengguna tidak tahu harus menonton apa.

Fitur yang disebut Play Something ini muncul di aplikasi seluler YouTube sebagai tombol tindakan mengambang (FAB) dengan teks putih dan latar belakang hitam. Fitur tersebut kabarnya pertama kali diuji oleh platform streaming video tersebut tahun lalu, namun saat itu hanya tersedia di YouTube Shorts.

Taruh sesuatu di FAB YouTube

Menurut 9to5Google, tombol FAB Play Something telah terlihat di aplikasi YouTube untuk Android 19.50. Fitur ini dikatakan masih dalam tahap pengujian dan belum diumumkan secara resmi oleh platform streaming video tersebut hingga saat ini.

Laporan tersebut mencatat bahwa mengetuk opsi tersebut akan meluncurkan video di jendela YouTube Shorts. Selain itu, FAB dapat memutar video YouTube biasa yang ditampilkan dalam antarmuka potret, bersama dengan opsi untuk menyukai, tidak menyukai, mengomentari, dan berbagi video. Setelah diaktifkan, penggeser garis waktu juga ditampilkan di bagian bawah layar.

Namun FAB dikabarkan menghilang setelah miniplayer YouTube muncul.

Fitur baru di YouTube

Bersamaan dengan FAB, YouTube telah meluncurkan beberapa fitur baru dalam pengujian dalam beberapa minggu terakhir. Ini mencakup gerakan geser vertikal baru untuk aplikasi selulernya yang dapat mengubah cara pengguna bernavigasi dan melihat konten di platform.

Dengan fitur ini, menggeser ke atas pada video apa pun akan secara otomatis mengarahkan pengguna ke video berikutnya alih-alih memperbesar ke tampilan default. Ini dikatakan berfungsi dengan cara yang sama seperti gerakan menggesek di YouTube Shorts.

Platform streaming video ini juga telah memperluas fitur sulih suara otomatis bertenaga AI, yang dapat secara otomatis mengonversi dan menerjemahkan video YouTube dari bahasa Inggris ke dialek lain dan sebaliknya menjadi konten yang informatif dan berorientasi pada pengetahuan. Fitur ini dikatakan dapat membantu pembuat konten menjangkau pemirsa non-pribumi dengan mengatasi kendala bahasa.

(DCA)